Tugas ke 3 : Arsitektur dan Lingkungan “Bangunan hemat energi”

Nama : Rini Fauziah Rumalutur 

Kls : 2TB03

Npm : 26312412

 

” BANGUNAN HEMAT ENERGI “

Melakukan penghematan energi adalah salah satu langkah bijak dalam upaya menghindarkan bumi dari kerusakan akibat pemanasan global. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghemat energi, dan salah satunya bisa diawali dari desain rumah sebagai tempat tinggal.
Rumah sebagai pusat aktivitas dan tempat beristirahat selalu menyerap dan menghabiskan energi dalam jumlah tidak sedikit setiap detiknya. Alhasil, kebutuhan listrik dan air bersih akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah rumah dan populasi manusia.
Nah, supaya penggunaan energi di rumah Anda tidak boros, Sahsa Media, Arsitektural Designer Holcim PT Holcim Indonesia, memberikan sejumlah kiat sederhana dalam menciptakan rumah hemat energi berikut ini:

  1. Bagi Anda yang sedang membangun rumah, merenovasi atau dalam tahap desain, usahakan posisi rumah tidak menghadap ke timur supaya cahaya matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah.
  2. Atur penempatan ruangan dengan cara memperbanyak bidang utara dan selatan. Hal ini dilakukan supaya panas matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah dan mengakibatkan suhu rumah naik.
  3. Usahakan setiap ruangan mempunyai jendela atau ventilasi supaya ada pertukaran udara. Udara yang terjebak di dalam ruangan akan membuat suhu ruangan tinggi.
  4. Untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke dalam rumah melalui jendela atau ventilasi, Anda bisa memasang shading atau penahan sinar, seperti kanopi.
  5.  Gunakanlah peralatan elektronik hemat energi, mulai dari lampu hingga perangkat yang memakan daya cukup besar. Bagi Anda yang sudah memiliki perangkat lama, mungkin akan keberatan membeli produk hemat energi karena besarnya uang yang harus dikeluarkan. Namun, jika dipikirkan jangka panjang, mahalnya biaya di awal tidak akan sia-sia. Ke depan, Anda bisa berhemat bayar listrik dan menyelamatkan lingkungan.
  6. Kurangi ketergantungan terhadap sumber air tanah dan PAM. Apabila memungkinkan, gunakanlah air hujan sebagai salah satu alternatif sumber air dengan cara membuat sumur resapan.

 

*Sumber : KOMPAS.COM atau KLIK KOMPAS

 

 

 

 

 

 

 

 

 
   

CONTOH BANGUNAN HEMAT ENERGI

 

 

 

 

 

 

Rumah Hemat Energi “sebuah rumah yang tidak membutuhkan AC, cahaya
lampu yang berlebih” dan mempunyai sumber energi yang mandiri.
Selain itu rumah tersebut juga dapat memanfaatkan tanaman untuk
memberikan efek sejuk yang bermanfaat bagi lingkungan. Melalui rumah
tersebut UMY bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat. “Misalnya
desain jendela. Saat ini desain jendela cenderung tertutup karena
menggunakan AC. Pada rumah hemat energi ini, jendela rumah bisa diatur
cara membukanya sehingga ventilasi bisa dimaksimalkan. Kemudian
ketinggian atap atau ceiling, ventilation shaft untuk mengalirkan
udara, plantation, penggunaan lampu LED hemat energi, serta penggunaan
solar water heater,”jelasn Project Coordinator CASINDO, Surya Budi
Lesmana, MT.
Desain demo house berukuran 6 m X 8 m. Terdiri dari dua lantai,
menggunakan besi, hal ini mengaki batkan tidak akan memotong kayu
sehingga lebih ramah lingkungan.  “Rumah tersebut disarankan menghadap
utara selatan karena pertimbangan wind blows,”tambahnya.
Sebagai salah satu kebutuhan primer, rumah dipilih untuk dilakukan
konservasi energi. Tidak hanya dilakukan pada rumah baru tetapi
konservasi energi juga bisa dilakukan pada rumah lama atau rumah yang
ada sebelumnya. “Rumah tangga pada dasarnya salah satu komponen utama
penggunaan energi sehingga konservasi di rumah tangga harapannya bisa
mengurangi penggunaan elektrifikasi. Selain itu juga perlu
ditingkatkan kesadaran kepada masyarakat mengenai penggunaan energi
baru terbarukan dan bagaimana menghemat energi.,”tegas Surya.
Sementara itu, Menurut Tony K Hariadi, Project Coordinator CASINDO
untuk UMY, rumah hemat energi ini merupakan bentuk karya nyata
kerjasama antara UMY dengan Technische Universiteit Eindhoven (TUe)
dengan CASINDO  yang dilakukan dengan Fakultas Pertanian, Ekonomi, dan
Teknik UMY, rumah ini tidak memerlukan alat pendingin ruangan serta
dapat mengonversi energi.
“Rumah ini dibangun sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan
pendingin ruangan karena ventilasi dan atapnya memungkinkan udara
tersirkulasi dengan baik sehingga dapat mendinginkan ruangan. Juga
terdapat panel tenaga surya yang dapat menghasilkan energi.”
Tony juga menjelaskan rumah hemat energi ini tidak menggunakan kayu
sebagai bahan pembangunannya sehingga lebih ramah lingkungan.
“Bangunan ini menggunakan rangka baja untuk menggantikan kayu sehingga
kita tidak perlu memotong lebih banyak pohon. Kita berharap rumah ini
dapat menjadi ikon untuk gerakan anti krisis energi dan pemanasan
global.” 

 

s=Ms~�mlh عnter style=’text-align:center’> 

 

 
   

 

 

Menurut beberapa arsitek sekitar 50 % energi dunia digunakan guna memproduksi dan melayani bangunan.  Seperti perlindungan matahari, radiasi matahari, energi dan konsumsi air yang dilakukan secara hati-hati agar menciptakan rumah yang unik. Tentunya, serba hemat energi. 

Melakukannya dengan beberapa cara yang pertama : air hujan dipanen dan disimpan dalam tangki yang menampung 40 ribu liter air. Kedua : sistem panas matahari yang mampu menghasilkan air panas untuk ruang lantai bawah. Lanskap juga membantu menggabungkan ruang internal dan eksternal rumah. Tapi Ken berhasil menciptakan iklim mikro di sekitar bangunan dan menanamnya dengan tanaman serba hijau.

By : Ken yang berasal dari perusahaan Environment Response Architecture (ERA)

 

By rinifauziahrumalutur